Follow my tweets on twitter!

Pages

Selasa, 14 Maret 2017

My Life

I am a movie and tv shows addict. If someone ask me what I wanna do if ever  get into heaven, the answer would be watch all good series in the world. Or live in one. Lol

I am a movie and tv shows addict,yet I don’t want to overcome it. It’s the only thing that can make me awake.

So lately, I got a new place to work.. More hours and more people, for an introvert like me and since my people skills are rusty, though I am still capable talking and interacting with many people, it draining my energy so badly.


I get tired everyday and less time for binge watch :( , I feel empty, souless, lonely, and lost now.
Movies and tv shows are like easy books for me, keeps me entertaining and give me knowledge and the life I wanna see out there. A friend told me “Strange how the real world seems so unreal.”
Maybe that’s because my life’s so boring, and the people around are boring too.. haha sorry. Or maybe, I am the boring one here.

Yet I don’t have a nerve to get out of this life. Too many responsibility to abandon.
Every day at work, when everybody talking about next level of their career, all I think is “Will I ever get out of this life?” “What’s my skill so I could get another job to do?” “ What If I am gonna stuck here?” “I hope George R.R Martin not gonna kill my Arya.”

I don’t know what to do, I don’t know what’s my really passion is.. I keep worrying about what am I supposed to do.

I know every human being is different, but I still wondering how’s everybody around me looks so happy with this job I consider as boring, with their marriage, their children, and things I deep down damn scared of. Because I know I am going to trap into that life sooner or later, if… I don’t make a move.

Fuck.  I am blank now, I’ll go back to watch my series.

Selasa, 12 Juli 2016

Galau cuy

Sekitar seminggu lalu,  temen deket gue ngasih tau kalau akhirnya pacarnya ngelamar dan mereka udah tunangan.

Beberapa minggu lalu,  temen dari kecil juga dikabarin gak lama lagi bakal merit.

Entah kenapa, gue selalu merasa gak enak hati dan galau kalo denger orang-orang deket mau menikah. Yah bukannya gak ikut bahagia,  cuman rasanya susah dijelasin. Tssahh..

Jangan salah sangka dulu, gue galau temen mau merit bukan karena gue iri tapi gak ada calon. Tapi.. Kalian taulah, gue udah curhat juga sebelumnya tentang Gamophobic yang gue punya.

Gue cuma ngerasa bakal kehilangan mereka kalo mereka menikah.

Gue bilang sama temen gue,

"Yah.. Tapi kalo lo merit, gue gak punya temen lagi dong."

Seakan pernikahan adalah makam dari kehidupan. Ha ha..

Tapi ya begitulah anggapan gua, setelah menikah,  gak akan ada lagi shopping bareng, gegoleran nginep bareng, nongkrong,  cuci mata, dll. Fun stuff will be not going to happen anymo..

Gimana dengan gue? Apakah gue gak akan menikah? Gak lah,  tentu pada waktunya gue akan.. Tapi untuk sekarang urusan cowok bukan prioritas kehidupan gue. Nanti aja kalo udah bisa cari duit yg banyak dan ketemu orang yang bener-bener gue rasa tepat.

Untuk sekarang,  gue merasa masih terlalu muda untuk punya pasangan hidup,  belom punya modal apa-apa..  Gak siap. Iya.. Gue udah mau 22 tahun masih merasa terlalu muda, walaupun temen sekolah dan kuliah udah pada punya baby dan anak. Lol

Meski kata orang, kalo nunggu siap atau mikirin duit mulu lo gak akan nikah-nikah.. Ya daripada nurutin kata orang terus nikah sama siapa aja (asal nikah aja dulu gitu biar gak dicap gak laku dan gak diomongin orang kampung perawan tua) terus seminggu kemudian cerai, amit-amit jabang bayi dah..

Mungkin pendapat gue saat ini masih belum dewasa, mungkin nanti pikiran gue akan berubah.  Tapi untuk saat ini,  seperti itulah isi kepala gue.

Gimana pun, buat temen-temen gue yang bentar lagi berumah tangga, chukkahanda!! Semoga langgeng sampai maut memisahkan.

Senin, 16 Mei 2016

Mendaki Bukit Lewati Lembah



Whaaattt’s upp?

Lagi mood mau ngisi blog nih, mau cerita soal kegiatan mendaki. Tapi bukan mendaki gunung sih, mendaki bukit lebih tepatnya. Hehe..

Yak, walaupun bobot badan gue gak bisa dibilang “light” Tapi gue cukup rajin ikut-ikutan kegiatan mendaki. Walaupun ngos-ngosan dan istirahatnya per 5 menit sekali, hahaha. Jadi, gue adalah setengah pecinta alam. Setengah? Yha, soalnya belom pernah naik gunung “beneran” mana pun, dan yang gue nikmati pas mendaki itu bukan prosesnya, tapi,moment pas camping dan ngumpul-ngumpul dan barbeque’an di bawah langit berbintang. Cie! 

Pengen juga sih nanti nyobain naik gunung beneran macam Rinjani, Bromo, etc. Tapi entaran aja pas udah kurus.
Sebenernya kalo pecinta camping kayak gue sih lebih prefer kemahan di pinggir pantai ya, gak usah capek-capek manjat. 

Tapi, pantai di Kalsel, kalo dari tempat gue gak ada yang deket. Minimal 3 jam, dan gak ada transportasi umum yang enak. Jadinya kalo mau harus rental mobil atau pinjam mobil ortu, soalnya kalo pake motor bisa gempor pantat loe. Banyak ongkos dan gak praktis, musti persiapan jauh-jauh hari.

Beberapa “gunung-gunungan” yang udah gue coba daki itu ada Matang Keladan, puncak Tahura, sama Tirai Hujan. Walaupun gak tinggi-tinggi amat, tapi pemandangannya gak kalah indah kok.. hihi









Ini waktu di puncak Tahura kemaren, pas pagi-pagi cuacanya mendung dan foggy gitu, jadinya kayak di atas awan..










Maapkeun kualitas fotonya ya, sama males ngeditnya juga.. xD
 
Pengalaman paling extrim yang gue alamin pas naik ke puncak bukit Matang Keladan, ampe muntah-muntah awak.. Naiknya musti pegangan di tali saking miringnya. Terus pas kecapekan gue langsung aja rebahan di rerumputan yang gelapnya luar biasa, gak takut apa-apa karena Ular juga mungkin gak tega mau nyamperin gue yang udah setengah mau ko’it.

Yang ini nyomot gugel, gak ada foto-foto masalahnya waktu di Matang Kaladan. :D



Perjuangan (khususnya buat gue) naik ke puncaknya itu emang capek, tapi pas udah sampai semuanya jadi worth it.

Jumat, 18 Maret 2016

The Throne (Kisah Tragis Putra Mahkota Sado)





Alasan pertama nonton film ini adalah karena yang maen adalah ne sharanganeun seobang-nim , Yoo Ah In-imnidaaa... Jatuh cinta sama dia pertama kali pas liat dia di Syunkyunwan Scandal, dia jadi berandalan gagah dan kece di sana. Hadeuuhh..  dia emang paling cocok maen di saeguk, bener-bener tipe ideal gue. Rasanya, setiap liat dia jalan, senyum, marah, tidur, apapaun yang dia lakuin selalu bikin dopamin, serotonin, oxytocin, endorfin, dan capsaicin gue meningkat. Hahaha… Stop it Mel!

Back to the movie..

The Throne menceritakan tentang Putra Mahkota Sado, putra kedua dari Raja Yeongjo dari Dinasti Joseon (1694 – 1776). Dikarenakan kematian kakandanya Pangeran Hyojang, sebagai anak yang baru lahir, dia adalah ahli waris tahkta yang paling mungkin. Namun Pangeran Sado tidak diberi kesempatan untuk memerintah. Diceritakan Sado menderita penyakit mental; difitnah membunuh orang di istana dan menjadi pemerkosa berantai. Dengan aturan istana Raja Yeongjo tidak bisa membunuh anaknya dengan tangannya sendiri. Akibatnya, Yeongjo, dengan persetujuan dari ibunda Sado, Nyonya Yi, mengumumkan dekrit kerajaan yang memerintahkan Sado untuk masuk ke dalam sebuah lumbung beras yang terbuat dari kayu kokoh yang kemudian dikunci pada hari terpanas di bulan Juli. (Copas from: wiki)

Sebelum nonton film ini gue gak tau kalo film-nya dari kisah nyata, jadi selain ngiler liatin Yoo Ah in, gue anggap film ini gak cocok sama gue, terlalu gloomy, and I can’t see the point (Mungkin efek terlalu fokus sama wajahnya abang.. waks. *Dikeplak*

Nah, setelah tau, gue malah tertarik sama cerita tragic pangeran sado ini, baca sana sini akhirnya nonton ulang. Dan pemirsah.. Pas nonton kedua kalinya ini gue malah menghayati sampai meneteskan air matahh... :’( #SumpahGakLebay #SeriusanIni #Loh

Selain karena akting abang yang emang t.o.p. b.g.t. Gue sedih banget liat putra mahkota yang gak sempat bertahkta ini, ketika dia selalu berusaha buat bikin ayahanda-nya senang, tapi bokapnya gak pernah respon positif. Apa-apa salah terus.. And  he's a little hard to get a hold of, he won't return my calls, wore the same shirt to every parties, and it got a little weird. He went into a deep depression. The fame was too much. He turned to cocaine to escape the limelight, and eventually, a life of male prostitution. I am just kidding!

Tentang pangeran ini punya penyakit mental sampai-sampai membunuh dan memperkosa pelayan istana secara acak. Menurut gue dari awal dia mampu mengendalikan dirinya dan kementalannya cuma dalam tahap stress berat, tapi karena si raja yang kejam inilah, jauh-jauh di bawa konsultasi ke psikiater, keadaan sekitarnya malah bikin dia tambah parah, until he’s become a great rebel.
Ada rumor juga kalo sebenernya dia gak punya penyakit mental, tapi dijebak oleh sebuah konspirasi lawan-lawan politiknya, gitu.

Hmmm…..

Pengen cerita semuanya sih, tapi takutnya jadi spoiler. Nontonlah film-nya, bagi yang suka drama kerajaan wajib nonton!  

Bagian favorit gue pas liat pangeran lagi memanah, 


Duh.. Abang ini emang makin cakep kalo lagi pegang panah gitu. Pengen rasanya hidup di jaman Joseon trus ketemu lelaki macam gini. Hihihi..

Oh ya, the ending is the best part too.. Entah itu Abang So Ji Sub (Perannya sebagai anak pangeran sado pas udah gede)  lagi menari atau apa, musiknya bikin sedih, sekaligus gerakannya yang penuh makna dan kenangan.

P.S: This is just my shallow opinion about movie, don’t take it to serious.

Senin, 18 Januari 2016

I Just Want To Be In 'M' Size

Sebenernya gue udah lama mau curhat tentang masalah ini, cuma gue mau mikir-mikir dulu karena ini aib yang memalukan, tapi sekarang udah sebodo amat.. Gue mau berkontribusi buat menyalurkan isi hati para cewek dengan masalah "Body Image" atau bahasa asingnya "GENDUT"

Iya, gue mau curhat masalah berat badan gue yang naudzubillah susah banget turunnya. Semua ini berawal dari tiga tahun yang lalu, eh, udah empat tahun yang lau. Sejak gue kuliah di jurusan yang menyiksa itu. Karena stress gue jadi banyak makan.

Sebenernya lagi, dulu gue nggak gendut begini, sampai lulus SMA berat badan gue masih ideal, sampai negara api menyerang.. Perlahan-lahan, lemak ditubuh gue mulai menumpuk sampai sekarang udah gak bisa disebutin karena gue malu nulisnya. Hih

Emangnya masalah banget ya jadi cewek gendut? Jawabannya iya, masalah banget. Gue juga heran kenapa kalo cewek kelebihan berat badan itu keliatan jelek banget, sedangkan kalo cowok, dimata gue masih bisa ditoleransi walaupun perutnya mengalahkan semar.

Masalah yang terjadi sama gue umum banget, contohnya:

1. Gue suka jalan- jalan ke mall, tapi pas ngiler liat baju yang cakep-cakep, gue cuman bisa nundukin pandangan gue karena pastinya gak muat. :'(  Gue suka ikut naik gunung, tapi naik tanjakan aja ngos-ngosan. Terakhir gue ikut nanjak sampai puncak berakhir dengan muntah-muntah. Karenanya gue memutuskan untuk nggak ikut naik gunung dulu sebelum kurus.

2. Nggak pede. Jelas banget yang ini, dulu pas jaman-jamannya telponan sama nomer dapat ngacak (Haha norak banget yaks) gue selalu pede diajak ketemuan. Sekarang? Biarpun obrolan di sosmed nyambung banget sama seseorang, diajak video call aja mbuh.

3. Gue tuh suka banget ngeliatin para fashion blogger atau mereka-mereka yang rajin upload foto di IG. Rasanya iri bangettt liat mereka pakai OOTD yang nais-nais. Tapi sekali lagi cuman bisa ngiler doang. Padahal juga pengen banget bisa coba style-style yang unyu.

4. Gue jadi insecure abis-abisan. Karena banyak pengalaman gak menyenangkan seperti dibully secara verbal yang walaupun udah terbiasa (yang ini gak usah diomongin lagi ya, tanya aja semua orang gendut pasti sering ngalamin.) Jadinya, setiap ada orang yang nyoba muji gue, gue cuma nganggep itu basa-basi, atau mereka cuma sarkas ke gue. Setiap bokap ngajakin ke acara kumpul keluarganya, gue sebisa mungkin ngehindar. Males dikomentarin gendut dan takut bokap gue malu punya anak gendut. Gue males foto, dan apalagi setiap ada yang ngambil foto gue secara candid, gue ngerasa mereka cuma mau nunjukin "Liat nih gambar lo, jelek kan? Tau diri dong."  Karena gue ngerasa penampilan gue jelek banget. Gue males keluar rumah kalo lagi di kampung halaman gue, karena yang gue dapetin saat nyapa orang cuma komentar yang mereka anggap basa basi padahal Hurt AF!

5. Karena gue sekarang jadi fans berat drama Korea, wajar dong gue pengen kaya mereka minimal fashionnya. Tapi pas gue perhatiin, betisnya cewek Korea itu seukuran lengan gue. Hahaha.. *Menatap cermin* *Self-gampar*


Itulah masala-masalah yang umumnya gue rasain, dan itu sebagian besarnya doang.

"Ya pantes gendut, makan mulu sih!" Percaya lah, sekarang gue nulis ini sedang dalam keadaan kelaparan.

Gue udah nyoba segala macam diet, mulai dari makan nasi merah, makan sayur doang, makan buah doang, minum segala macam pil dan teh diet. Semuanya nihil. Gue sempat jadi member gym tapi cuma nyampe 2 bulanan karena capek bolak balik ke kota cuman buat gym. Terakhir sampai sekarang gue jalanin OCD-nya Deddy Corbuzier. Udah turun 13 kiloan sampai kemaren gue liburan ke Surabaya 3 hari. Kalo liburan gak kulineran kan rugi yah.. Jadi gue makan tanpa jendela OCD, pulang-pulang, gue nimbang naek 5 kilo.. Gilaaaaaaaakkkk... Gue sedih, frustasi, putus asa banget. Gue nurunin 13 kilo itu  hampir setahun, naik dengan mudahnya 5 kilo cuma dalam waktu 3 hari. E'ek banget, kan? Makanya sekarang gue lagi sedih banget.

Asal kalian tau aja, gue tiap malam susah tidur karena perut lapar. Rasanya mau nangis kalo nimbang gak turun-turun. Ya Tuhaaan.. Kenapa hidup ini gak adil banget buat gue. Apa perlu gue punya Bulimia? Gue tuh cuma makan sekali sehari, tapi susah banget turunnya.. Sekalinya makan normal, langsung naik melejit.. Gue benci tubuh gue.

Tapi sampai sekarang tetep lah gue jalanin OCD, karena diet ini satu-satunya yang masih bisa makan enak walaupun harus kuat nahan laper.

Gue bingung ya, biasanya seseorang itu punya kekurangan dan kelebihan. Misalnya walupun muka pas-pasan tapi dia smart atau tajir. Lah gue? Udah jelek, gendut, nggak smart, nggak tajir, idup lagi.. Why can't i be like Mellisa Mccharthy? Yang walaupun gendut tapi tetep awesome.

Gue gak punya kelebihan satu pun kecuali berat badan ini. Haha..



Selasa, 08 Desember 2015

Me, and My Comfort Zone.

Entah keadaan gue sekarang masih pantas disebut moratorium selepas lulus kuliah, atau gue udah terjebak dalam comfort zone. Hihihi..

Udah setahun sejak gue lulus, masih aja belom kerja, wkwkwk.. Soalnya lagi enak banget nganggur di rumah, kerjaan cuma nonton drama, film, internetan, masak dan makan. Pengen sih cari kerja, tapi bingung mau kerja apaan, mau kerja sesuai jurusan rasanya kok hati gue berat banget ya.. Selain STR gue juga belom kelar.

Babeh sama Emak sih beberapa kali nanyain kapan cari kerja, tapi gue jawab "Nanti.." "Nanti.." dan "Nanti.."

Selain itu, comfot zone ini bener-bener deh bikin gue jadi pemalas sejati, ha.. Males baca novel, malas blogwalking, malas nulis, dll. Apalagi cari kerja?

Jujur lumayan bosan juga sih gak ada jatah jajan lagi kerjaan. Tapi bukannya gak ada rencana samasekali, tujuan gue sebenernya mau permak badan gue dulu, soalnya dalam otak gue, dengan postur begini, agak sulit cari kerja. Selain kurang pede juga.. Pokoknya gue usahain banget dah Januari udah mulai lamar-lamaran.. Yaksoukk!! :/

Sekarang sih pendapatan gue cuman hasil dari one time job bareng temen, lumayanlah buat jajan..

Duhh.. Bisa gak sih gue skip part cari kerjanya? Bangun tidur langsung jadi bini Chaebol dan berkewarganegaraan korea.. wwkwkwk..

Oh iya, lama gak ngeblog, gue gak pernah bahas ya sekarang gue udah jadi fans berat K-Drama.. hahaha.. Akhirnya gue kena tulah gara-gara postingan gue tentang gak suka cowok cantik dan bilang cowok Korea itu gak manly.. Hahaha. Biyanee.. Maklum karena dari dulu gue fans bule sexy.. Sekarang mah, gak bisa liat yang putih dan sipit, langsung pengen tereak "Oppaaaaaaaa..." bodo amat kalo sebenernya itu kokoh. :p

Hmmm.. Dah segitu ajalah apdetan gue, bingung mau nulisin apa lagi. Doa'in gue dapet kerjaan yang enak dan gajinya gede ya.. Semoga tahun baru nanti gue juga udah memulai hidup baru sebagai manusia.







Sabtu, 05 Desember 2015

Tired for love news

Kinda tired of reading so many miserable things about love these days. Love this love that.

Some love ain't last forever. Get over it.

In my dictionary, there's no such a thing as love anymore. It's all just hormones. When i start to like you, i'd like to consider it as you've make me produce a lot of dopamin. 😎